Senin, 24 November 2008

TETAPLAH TERSENYUM

1. Audiens bebas menggunakan alat elektronika dan mengambil dokumen, baik foto maupun video.

2. Dipersilahkan seandainya ingin sambil makan dan minum, dimohon merawat sampahnya dan menjaga kebersihan.

3. Audiens dipersilahkan untuk merespon positif, dengan catatan tidak mengganggu jalannya acara.

Sekian terima kasih, selamat menjalani hari-harinya…… Sampai jumpa..!

JEPRUT

Jeprut adalah sesuatu yang “putus”, yang tak “main stream”, yang entah apa. Dia adalah kapas sebelum menjadi kain, dan kain sebelum menjadi baju. Jeprut itu mencari atau menemukan. Jeprut terjadi karena seseorang (siapapun) mendekonstruksi dirinya, dan “lelah” dengan apa yang (sudah) ada (di lingkungannya minimal). Lalu Jeprut menjadi beras kembali yang siap menjadi lontong, menjadi ketupat, menjadi bubur. Karenanya dia – Jeprut – itu tak keberatan dibilang/disebut “bukan” kesenian. Jeprut berpihak pada lima indera, satu nurani, satu intuisi, dan banyak – amat banyak – kemungkinan.
Ciri Jeprut itu : mesti jujur, mesti mempertanyakan, mungkin mesti tak tahu mau apa sebenarnya, butuh sadar lingkungan, butuh menghargai dan sadar akan total (self-selves) yang ada di sekitarnya, manusia, benda, ruang, dll. Dan melebur dalam : desa, kala, patra (tempat-ruang ; waktu-kronologis ; situasi-suasana-yang real), untuk mencoba kembali menyatukan rasa, vibrasi, kesementaraan (dalam waktu linear).
Jepruter berharap memberikan tontonan yang (maunya) “mengetuk, menusuk, menggedor, mengajak, merasakan dalam kehadiran langsung, mengkilik-kilik, mengajak bertanya dan ‘share’ dengan yang lain, ‘other self’, mungkin waktu lain, ruang lain, komunikasi lain apapun namanya“. – meningkat pada (maunya yang lain) seperti : saling mengingatkan, saling menguatkan, saling berbagi enerji, dalam perjalanan singkat kehidupan.
Jeprut (selalu) lahir dalam diri raga, diri jiwa, diri batin, ketika manusia bermetamorfosa mencari, mencari, mencari, mencari, dan mencari, sampai menemukan, menemukan, menemukan, entah apa …..
Perjalanan siklus mencari – menemukan – mencari mungkin sebuah tapak lacak berupa karya atau tan karya, ada atau tiada, mengemuka atau tenggelam, sepi atau hingar bingar, komedi atau tragedi, kaku atau lentur, besar atau kecil ….. tapi selalu ada ….. selalu ada.

Jeprutan (sebagai suatu action) mungkin berupa keserempakan menerima dan memberi. Saling membukakan. Kejujuran yang dilatih dari hari ke hari. Karena percaya (tiap) manusia yang mengasah pikirannya, mengasah rasa (kawruh rasa)nya, tubuhnya akan (selalu) menangkap pesan-pesan semesta dari sesuatu yang hina dina, kecil, sampah, tak bermartabat, pinggiran, karena percaya setiap eksistensi adalah Jalan. Adalah Tao. Adalah Enigma. Adalah Rahasia.
“Merasa lebih adalah mengakui kekurangan yang tak disadari. Merasa kurang adalah berbeda, yang merupakan awal dari kesadaran (akan) semesta”.
Jeprutan barangkali adalah “egaliterianisme” dan memahami, bukan instruksi dan indoktrinasi. Mengalir tidak beku. Meleleh smeleh. Merasakan sama-sama. Belajar sama-sama. Memahami dan tak memahami. Sudah dan akan. Akan dan sedang. Sedang mengalami.
Jadi jika mau bergetar juga, masuklah saja dengan ikhlas, lalu mengalir bersama. Menuju laut ….. laut dalam diri sendiri, ketika ada, ketika tiada ada. Laut dalam kecipak sama-sama, karena manusia ibarat ikan dalam selongsong kulit – daging - tulang.
“ ….. Aku hanya tidak tahu ….. kadang hidup dapat dengan mudah dimengerti dan diuraikan, tapi bagian yang lain selalu menjadi misteri dan dipertanyakan”.

Seperti bilangan prima, tak habis dibagi ….. selalu tak habis dibagi ….. !

Dari sejak angka-angka lahir, sampai (entah kapan) angka-angka kembali.
Dari kosong kosong ke ada ada ke kosong kosong kembali.

Jepruter
E- : ayi_noe@yahoo.com
Blog : http://ayinoe-jeprut.blogspot.com
: dari berbagai sumber (Tisna Sanjaya, dll), dan ada beberapa wacana dari pengalaman penulis.

(pameran fotografi) Mata Perempuan : "Ruang Perempuan"

delapan fotografer perempuan, delapan cerita dan ekspresi
Event Info

Host :
Kurator : Oscar Motuloh, Tutor : Paul Kadarisman dan Maria Lasakajaya
Type :
Network :
Indonesia
Time and Place

Start Time :
Tuesday, December 2, 2008 at 7:30pm
End Time :
Wednesday, December 31, 2008 at 10:00pm
Location :
Galeri CIpta III, TIM dan Galeri Oktagon
City/Town :
Jakarta, Indonesia

Description

Sebuah pameran fotografi, sebagai salah satu rangkaian acara Jakarta Biennale 2009. Menghadirkan karya-karya dari delapan fotografer perempuan, penuh cerita dan beragam emosi.

Pameran akan dibuka pada 2 Desember 2008, di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki, pukul 19.30.

Pameran
Galeri Cipta III : 2 - 7 Desember 2008
Galeri Oktagon : 9 Desember 2008 - 9 Januari 2009

Diskusi
Galeri Oktagon, 13 Desember 2008
pukul 14.00 WIB
pembicara : Stefanny Imelda


Fotografer :
- Aiko Urfia
- Christina Phan
- Evelyn Pritt
- Ruth Hesti Utami
- Julia Sarisetiati
- Keke Tumbuan
- Malahayati
- Stephany Yaya Sungkharisma

art exhibition

art exhibition

Event Info

Host :
museum dan tanah liat
Type :
Network :
Global
Time and Place

Start Time :
Saturday, November 29, 2008 at 7:30pm
End Time :
Wednesday, December 10, 2008 at 7:30pm
Location :
gallery for citizen, gampingan,jogjakarta

Description

“Perangku adalah perang garis dan warna”

this real me yang secara kasar adalah inilah saya merupakan sebuah proyek kami berdua untuk mempresentasikan karya kami. Pameran adalah sebuah perayaan dari kerja dalam berkarya seni. Kebahagian merupakan tujuan akhir dari sebuah karya seni.

aku dan bongky mempunyai kesamaan dalam berkarya, sama sama suka menbuat drawing…bagi kami itu penting, karena menjadi cara kami berlatih dan terus mengasah tangan ha ha ha biar seperti pedang..inilah yang menjadi awal kami berpameran bersama. selalu terpacu ketika bertemu serta menunjukkan drawing kami yang baru ha ha, berbagai media yang kami gunakan, karena kami tidak terpaut denagn media apapun
Dari kecil itulah akan menjadi besar

come and fun
with Zoo, FRAU, ILLEGAL MOTIVES, BODDAH, SANGKAKALA, DJ LATEX (PRINCIPAL OF SOUTH)
Sip!

Selasa, 11 November 2008

UNDANGAN


Lawatan Sinergi Seni Budaya
Taman Budaya Jawa Timur - Bekasi



Hari/Tanggal : Senin 24 November 2008

Jam : 14.00 s/d 16.00 wib

Tempat : Panggung Seni DKB,GOR Bekasi

Menampilkan : Tari Tradisi Jawa Timur dan Bekasi
Tari Kontemporer Jakarta
Gamelan Live


Gratis Booo.....

Sinsebu Fest Cak Durasim


Salam Sinergi Seni Budaya

Alhamdulillah teman-teman Sinsebu diberikan kesempatan untuk mengikuti Festival Cak Durasim 2008 di Taman Budaya Jawa Timur pada 10-16 Nov 2008 ini.

Pada kesempatan ini Bekasi diwakilkan oleh sanggar Figure dengan membawakan Tari Blantek dan Ngarojeng oleh Hestry dan Dewi sementara Official dipercayakan kepada Ihwal|"Kedip" dan dikawal olh Ayi Noe.

Dalam Kesempatan ini undangan yang di kirim Oleh TBJT kepada Dewan Kesenian Bekasi dapat direspons dengan baik dengan dukungan Doa dan spirit yang sangat membantu walaupun kami harus mencari pinjaman terlebih dahulu kepada teman dan sanak saudara yang dijanjikan akan di ganti oleh Dewan Kesenian Bekasi dikarenakan DKB sedang terkena dampak krisis global.

Sambutan yangsangat hangat dari saudara sniman yang hadir pada event nasional ini dan juga sebagai ruang kreatif dan reuni para seniman nusantara.

Beberapa karya tari dan teater yang terlibat dalam FCD 2008 ini diantaranya dari Kaltim,NTT,Solo,Jogja,Bandung,Madura,Kalsel,dan lainnya yg saya lupa juga tentunya dari Bekasi yang mendapat kehormatan untuk mmbuka acara FCD dengan diberikannya Topeng dari kepala Dinas P & K kepada penari Bekasi dan juga penerima secara simbolik cendera mata dariketua TBJT Bpk Agus Pribadi.

Puji syukur semua berjalan lancar walaupun ada sedikit kendala tetapi itu adalah hal yang sangat wajar sehubungan manusia adalah makhluk yang serba salah.

Bravo,


Rabu, 08 Oktober 2008

Road Show SinSeBu Bekasi

Road Show SinSeBu Bekasi

Pada prinsipnya sinergi seni budaya ada dimana-mana dan para pelaku kesenian sudah banyak yang melakukan sinergi tersebut hanya saja penamaan yang terkadang lupa sehingga membuat rasa yang ada sulit untuk dimengerti.

kekonyolan pun kadang terjadi ketika penamaan itu muncul seolah itu adalah sebuah penawaran yang akan membuat rancu perkembangan seni dan budaya padahal toh tanpa mereka sadari atau tidak mereka sudah melakukan sinergi seni budaya tersebut.

puji syukur kepada Alloh yang memberikan ilham kepada beberapa teman-teman untuk tetap mengedepankan SinSeBu dengan cara yang beraneka ragam.

SinSebu yang berkembang di Bekasi khususnya semoga menjadi pemicu bagi para pelaku untuk tetap berkarya dan mendapatkan ruang apresiasi untuk karyanya itu.

terima kasih kepada teman-teman yang peduli dan mendukung jalannya SinSeBu sehingga acara-acara yang terselenggara dapat bejalan dengan baik dan berkembang.

terus mengalir dan bertahan pada koridor kesenian,InsyaAlloh SinSebu Bekasi akan Road Show kebeberapa daerah antara lain Tegal(13 Oktober 2008)Surabaya(10 November 2008)Bali(25 Desember 2008)

semoga tidak ada lagi penyekatan atau tembok yang membuat gundah kegelisahanan semakin meluka para pelaku kesenian untuk melakukan eksplorasi karya-karyanya dan dukungan serta kesadaran pihak-pihak terkait dapat terbuka mata hatinya akan pentingnya Sinergi Seni Budaya untuk negri ini.

Kepada rekan-rekan yang ingin ikut bersama bersinergi di ruang seni dan budaya untuk Road Show ini sangat diharapkan,mari...kita bersama menjadi Indah